
garutkab.bnn.go.id, Garut – Badan Narkotika Nasional Kabupaten Garut (BNNK Garut) bertempat di Halaman Kantor BNNK Garut, mengadakan kegiatan Penguatan Implementasi Literasi Budaya Sunda Di Lingkungan BNNK Garut, Kamis(28/11/2024).
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia yang dilakukan dalam rangka kehidupan bermasyarakat untuk dijadikan sebagai milik sendiri dengan cara belajar. Singkatnya, kebudayaan itu pastilah memiliki 3 perwujudan yakni gagasan atau ide, tindakan atau aktivitas manusia, dan hasil karya manusia yang dapat dilihat secara kasat mata. Masyarakat suku Sunda tentu saja memiliki 3 perwujudan kebudayaan tersebut dan masih eksis hingga sekarang ini.
Dilansir dari Sejarah Suku Sunda yang ditulis oleh Roger L. Dixon pada tahun 2000, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang tahu pasti kapan, darimana, dan bagaimana masyarakat suku Sunda awal menetap di wilayah Jawa Barat. Kemungkinan terjadi pada abad pertama masehi, yang mana terdapat sekelompok kecil suku Sunda tengah menjelajahi hutan-hutan pegunungan dan melakukan tradisi tebas bakar untuk membuka hutan.
Bahkan menurut sejarawan Bernard Vlekke, menyebutkan bahwa pada abad ke-11, wilayah Jawa Barat justru menjadi daerah yang paling terbelakang di Pulau Jawa. Sementara kerajaan-kerajaan besar bangkit di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, tetapi di Jawa Barat hanya sedikit yang berlaku demikian. Jika membahas tentang pengaruh Hinduisme bagi masyarakat Sunda, maka jawabannya adalah adanya pengaruh dari Jawa. Meskipun sejarah besar yang masih diingat oleh masyarakat Sunda dan Jawa adalah Perang Bubat, yang terjadi antara Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sunda, tetapi tetap saja tidak menutup kemungkinan bahwa Jawa banyak berpengaruh pada kehidupan suku Sunda.
Sebelum Belanda datang ke Indonesia pada 1596, agama Islam telah berpengaruh secara dominan di masyarakat Sunda, bahkan di antara kaum ningrat dan pemimpin masyarakat. Hal yang menonjol dari sejarah suku Sunda adalah hubungan mereka dengan kelompok-kelompok lain. Secara historis, suku Sunda tidak memainkan suatu peranan penting dalam urusan-urusan nasional. Beberapa peristiwa yang sangat penting telah terjadi di Jawa Barat tetapi biasanya peristiwa-peristiwa tersebut bukanlah kejadian yang memiliki karakteristik Sunda.
Singkatnya, kebudayaan itu pastilah memiliki 3 perwujudan yakni gagasan atau ide, tindakan atau aktivitas manusia, dan hasil karya manusia yang dapat dilihat secara kasat mata. Masyarakat suku Sunda tentu saja memiliki 3 perwujudan kebudayaan tersebut dan masih eksis hingga sekarang ini.